Poligon
adalah metode pengukuran dengan rangkaian segi banyak dalam menentukan
suatu posisi atau titik yang dapat diketahui koordinatnya dengan
menghitung dari pengukuran arah, sudut dan jarak. Hasil pengukuran ini
digunakan sebagai kerangka dasar pemetaan.
Jenis polygon
Poligon tertutup
Poligon tertutup (koordinat lokal)
Poligon terbuka tidak terikat / lepas (koordinat lokal)
Poligon terbuka tidak terikat sempurna
Poligon terbuka terikat sempurna
Poligon memiliki beberapa jenis di pandang dari bentuk dan titik
refrensi (acuan) yang digunakan sebagai sistem koordinat dan kontrol
kualitas dari pengukuran poligon. Titik refrensi adalah titik yang
mempunyai sebuah koordinat yang dalam penghitungannya mengacu pada
sebuah datum dan proyeksi peta, di Indonesia datum yang di gunakan
adalah WGS 84 sedangkan proyeksi peta menggunakan TM-3, sedangkan
koordinat lokal adalah koordinat yang tidak mengacu pada dua hal
tersebut (koordinat sementara), kalaupun hal itu di terapkan dalam
pengukuran poligon untuk area yang cukup luas tentu saja kelengkungan
bumi diabaikan begitu saja. Untuk titik refrensi dalam pengukuran
poligon ialah TDT (Titik Dasar Teknik) atau BM (Base Mark) Orde 3,2
ataupun Orde 1 yang telah memiliki kooordinat TM-3 dan diukur
menggunakan GPS Geodetik.
Selasa, 30 Agustus 2016
Senin, 29 Agustus 2016
Ilham blog: viskositas
Ilham blog: viskositas: viskositas merupakan ukuran kekentalan fluida yang menyatakan besar kecilnya gesekan di dalam fluida. Makin besar viskositas suatu fluida, ...
viskositas
viskositas merupakan ukuran kekentalan fluida yang menyatakan besar kecilnya gesekan di dalam fluida. Makin besar viskositas suatu fluida, maka makin sulit suatu fluida mengalir dan makin sulit
suatu benda bergerak di dalam fluida tersebut. Di dalam zat cair,viskositas dihasilkan oleh gaya kohesi antara molekul zat cair. Sedangkan dalam
gas, viskositas timbul sebagai akibat tumbukan antara molekul gas.
Viskositas atau Kekentalan Zat Cair
Viskositas zat cair dapat ditentukan secara kuantitatif dengan besaran yang disebut koefisien viskositas (η). Satuan SI untuk koefisien viskositas adalah Ns/m2 atau pascal sekon (Pa s). Ketika kita berbicara viskositas kita berbicara tentang fluida sejati. Fluida ideal tidak mempunyai koefisien viskositas.
Apabila suatu benda bergerak dengan kelajuan v dalam suatu fluida kental yang koefisien viskositasnya η, maka benda tersebut akan mengalami gaya gesekan fluida sebesar Fs = k η v, dengan k
adalah konstanta yang bergantung pada bentuk geometris benda.
Berdasarkan perhitungan laboratorium, pada tahun 1845, Sir George Stokes
menunjukkan bahwa untuk benda yang bentuk geometrisnya berupa bola
nilai k = 6 π r. Bila nilai k dimasukkan ke dalam persamaan, maka diperoleh persamaan seperti berikut.
Fs = 6 π η rv
Persamaan di atas selanjutnya dikenal sebagai hukum Stokes.
Keterangan:
Fs : gaya gesekan stokes (N)
η : koefisien viskositas fluida (Pa s)
r : jari-jari bola (m)
v : kelajuan bola (m/s)
η : koefisien viskositas fluida (Pa s)
r : jari-jari bola (m)
v : kelajuan bola (m/s)
Perhatikan sebuah bola yang jatuh dalam fluida pada gambar dibawah. Gaya-gaya yang bekerja pada bola adalah gaya berat w, gaya apung Fa, dan gaya lambat akibat viskositas atau gaya stokes Fs.
Ketika dijatuhkan, bola bergerak dipercepat. Namun, ketika kecepatannya
bertambah, gaya stokes juga bertambah. Akibatnya, pada suatu saat bola
mencapai keadaan seimbang sehingga bergerak dengan kecepatan konstan
yang disebut kecepatan terminal.
Langganan:
Postingan (Atom)